DEPARTEMEN ILMU AGAMA ISLAM ( IAI ) FIS UNP

Labor PAI Adakan Placement Test Tahsin untuk Mahasiswa Baru PAI UNP

Padang—Uji Kompetensi menjadi suatu hal yang wajib dilalui oleh seorang mahasiswa untuk mendapatkan gelar tertentu dalam pendidikan tinggi, sehingga mahasiswa yang bersangkutan ketika tamat dari suatu pendidikan tinggi musti terjamin kompetensi keilmuan yang dibawanya pada dunia kerja. Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Padang, juga mensyaratkan mahasiswanya lulus pada uji kompetensi yang disyaratkan oleh Prodi. Ada tiga kompetensi yang harus lulus dalam Prodi ini: kompetensi tahsin, kompetensi tahfiz, dan muhadharah. 

Berdasarkan kepada data uji kompetensi yang diadakan pada bulan Agustus 2022 kemaren, banyak mahasiswa PAI UNP tidak lulus pada uji kompetensi tahsin, padahal tahsin merupakan kompetensi mendasar yang harus dimiliki oleh seorang calon guru agama nantinya.Dari 142 mahasiswa yang mengikutinya, 28 orang tidak lulus, 67 orang tidak hadir, 31 orang dengan nilai B dan 16 orang mendapatkan nilai A.

Dalam mencarikan solusi terhadap permasalahan ini agar tidak berlarut-larut, harus ada identifikasi secara dini kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam UNP yang tidak pandai dalam membaca al Qur`an. Kepala Labor Ilmu Agama Islam UNP Dr. Indah Muliati, M.Ag, bersama tim dosen dan dibantu oleh HMJ telah melakukan placement test tahsin kepada mahasiswa baru PAI UNP, dalam sambutannya pada kegiatan placement test tersebut Kalabor mengatakan tidak rela ada mahasiswa PAI UNP yang diwisuda tetapi tidak pandai membaca al Qur`an, karena ini adalah beban dan nama baik institusi yang dibawa keluar UNP.

Kegiatan placement test ini bertujuan untuk melihat secara umum kemampuan mahasiswa baru PAI UNP dalam membaca al Qur`an. Setelah kegiatan ini dilaksanakan, secara umum mahasiswa baru PAI UNP sudah lancar dalam membaca al Qur`an, bahkan ada beberapa mahasiswa baru PAI UNP yang berstatus Qori dan Qori`ah dan tentu ini akan menjadi modal mereka berprestasi bersama almamater ini. Akan tetapi dari data yang didapatkan, ada sekitar 27 orang mahasiswa yang terindikasi kurang dalam baca Qur`an, kurang maksudnya bukan tidak bisa baca Qur`an sama sekali, tetapi masih ada terdapat beberapa kesalahan seperti mad dan tajwidnya yang belum pas, serta makhrijul hurufnya yang harus diperbaiki.

Selanjutnya ini akan jadi perhatian khusus Labor IAI dengan mengadakan sebuah pelatihan intensif kepada mahasiswa untuk meng-upragde kemampuan mahasiswa tersebut. Harapannya yang 27 orang tadi, pada waktu saat uji kompetensi sudah tidak ditemukan lagi kesalahan tersebut, semua ini butuh kerja sama antara mahasiswa dan tim terkait, inilah harapan kita bersama. OK

Post Related