DEPARTEMEN ILMU AGAMA ISLAM ( IAI ) FIS UNP

TIGA DOSEN BARU IAI UNP MELAKSANAKAN KEGIATAN LATIHAN DASAR CPNS SECARA HYBRID

Departemen Ilmu Agama Islam kedatangan beberapa anggota baru, yakni empat orang dosen baru yang siap untuk mengabdi di Program Studi Pendidikan Agama Islam. Tiga di antara dosen tersebut berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil, sehingga masih harus melalui berbagai tahapan untuk dapat sepenuhnya menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil. Salah satu dari rangkaian kegiatan tersebut adalah Latihan Dasar CPNS yang dilaksanakan secara hybrid baik di instansi masing-masing maupun secara langsung di PPSDM Bukit Tinggi, di mana pada kegiatan ini para dosen akan menjalani pelatihan untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan bagaimana mengimplementasikannya sesuai dengan profesi dan instansi terkait.

M. Yemmardotillah, Dhita Ayomi Purwaningtyas, dan Rilliandi Arindra Putawa, tiga dosen CPNS di Departemen IAI telah melaksanakan kegiatan Latsar CPNS sejak bulan Agustus. Kegiatan yang diawali dengan pembelajaran secara mandiri melalui melalui media pembelajaran online ini dimulai dengan memperkenalkan nilai-nilai dasar yang harus dijiwai oleh seorang Aparatur Sipil Negara, seperti nilai Ber-AKHLAK, SMART ASN dan juga nilai-nilai bela negara. Selain melalui pembelajaran secara mandiri, para dosen baru juga dibekali melalui pembimbingan secara daring menggunakan media video conference. Nilai yang sudah diperkenalkan kemudian diimplementasikan melalui kegiatan habituasi di masing-masing instansi sesuai dengan topik yang hendak diambil dan kemudian dipresentasikan pada kegiatan luring yang akan diselnggarakan pada akhir Oktober dan awal November.

Masing-masing nilai yang diajarkan dan diimplementasikan pada dasarnya bukan merupakan nilai yang ekslusif hanya berlaku bagi PNS saja, melainkan siapapun yang beraktifitas di lingkup Universitas Negeri Padang, baik dosen, tenaga Kependidikan, maupun Mahassiswa dapat menerapkan ini dalam kegiatan sehari-harinya. Sebagai contoh, nilai Ber-AKHLAK misalnya sangat dapat diterapkan di kegiatan akademik. Ber-AKHLAK sendiri merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kompeten. Nilai Berorientasi Pelayanan misalnya sangat dapat diterapkan oleh mahasiswa ketika melaksanakan kegiatan KKN atau nilai Kompeten yang dapat diterapkan dalam kegiatan penelitian mahasiswa. Hal inilah yang menjadikan perlunya untuk para dosen untuk memberikan contoh sekaligus menanamkan nilai-nilai tersebut pada mata kuliah yang diajarkan, terlebih dosen Pendidikan Agama Islam juga turut mengajarkan nilai-nilai melalui mata kuliah wajib.

Beberapa kegiatan di IAI telah secara aktif menerapkan nilai-nilai ini. Sebagai contoh, kegiatan-kegiatan mentoring di laboratorium IAI merupakan wujud dari penerapan nilai kompeten, di mana tidak kompeten di sini tidak hanya diartikan dosen saja yang kompeten dalam tugasnya, melainkan juga ikut membantu meningkatkan kompetensi mahasiswa Pendidikan Agama Islam selaku calon pendidik. Beberapa kegiatan juga merupakan merupakan perwujudan nilai adaptif, yang mempersiapkan mahasiswa untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Keaktifan mahasiswa pada berbagai kegiatan perlombaan beberapa waktu terakhir juga dapat menjadi perwujudan dari nilai bela negara, di mana bela negara tidak hanya diartikan sebagai kegiatan mengangkat senjata melainkan juga mengharumkan nama bangsa melalui prestasi-prestasi dan juga perjuangan yang telah diberikan.

Penanaman nilai juga dapat dilakukan dengan kegiatan melalui media daring sembari juga menerapkan nilai SMART ASN. Website IAI UNP juga salah satu contoh media yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan nilai-nilai tersebut. Melalui tulisan-tulisan seperti pada konten ini, nilai-nilai dapat tersebar secara lebih luas dan tidak hanya terbatas pada civitas akademik UNP Saja. Apa yang telah dikerjakan oleh para dosen selama beberapa bulan terakhir hanyalah langkah awal yang diharapkan mampu untuk tetap dapat dilanjutkan, sekalipun kegiatan Latsar CPNS telah selesai dilaksanakan dan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh para pengajar selama kegiatan dapat diteruskan kepada para mahasiswa selaku generasi penerus bangsa.

Post Related